Hijab modern

Hijab modern
Tutorial berhijab modern

Tki pamer bondo

Tki pamer bondo
Kijang inova dirusak

Monday, July 6, 2015

Cara Menulis Artikel yang Baik untuk Website Agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google

Artikel SEO Friendly
Karena merupakan hal terpenting dalam upaya SEO, konten (termasuk artikel) sebaiknya juga harus teroptimasi untuk mesin pencari.
Tapi kenyataannya, sebagian besar konten website yang ada tidak optimal.
Padahal, optimal atau tidaknya sebuah artikel akan menentukan seberapa baik peringkat website anda di mesin pencari nantinya.
Inilah masalah utama dari blogger.
Sudah capek-capek membuat artikel…
Tidak ada yang berkunjung…
Tidak ada yang membaca sampai selesai…
Dan akhirnya tidak mendapat peringkat yang baik.
Kalau anda sebagai penulis artikel sering bertanya-tanya mengapa artikel anda tidak pernah mendapatkan peringkat yang bagus dan traffic yang tinggi, inilah panduan yang tepat untuk anda.

0. Lupakan SEO

Tertipu dengan judul artikel?
Oke, judul artikel ini memang sengaja dibuat untuk memancing anda yang terobsesi dengan SEO. Sebagian besar teknik menulis artikel SEO yang ada di internet saat ini sudah ketinggalan jaman.
Sebagian besar panduan ini akan mengajari bagaimana membuat artikel yang “human-friendly”.
Tapi jangan khawatir karena di era modern ini artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly. Selain itu, akan dibahas juga mengenai optimasi artikel yang tepat untuk mesin pencari.
Yang penting pasang mindset ini terlebih dahulu:
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
  1. Memiliki keyword density sekian persen
  2. Panjang minimal 300/500 kata
  3. Bold, underline, italic di setiap keyword
  4. Keyword di judul
  5. Keyword di kalimat pertama
  6. Keyword di kalimat terakhir
  7. Keyword di meta description
  8. Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Tapi sekarang… lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya,
Seandainya anda adalah penulis buku. Supaya buku anda laris apakah anda akan memikirkan mengenai penempatan kunci, kata yang di-bold, jumlah subheader?
Pasti tidak.
Penulis yang baik sama sekali tidak memikirkan optimasi untuk mesin. Mereka mengoptimasi untuk manusia, bagaimana supaya manusia mencintai tulisan mereka dan merekomendasikannya kepada orang lain.
Maka dari itu, 8 optimasi tadi tidak bagus.
SEO-friendly yang sebenarnya
Apa yang membuat sebuah konten mendapatkan peringkat yang bagus?
Backlink (link dari website lain ke website anda).
Kita harus mengakui bahwa backlink adalah faktor terbesar yang mempengaruhi seberapa unggul konten anda dalam persaingan dengan konten lain yang sejenis.
Tapi bukan sembarang backlink.
Backlink itu pedang bermata dua, kalau didapatkan dengan cara licik maka akan berbahaya. Maka dari itu backlink terbaik diberikan atas kemauan orang lain karena mereka merekomendasikan konten anda.
Jadi, anda harus membuat konten yang mampu mendapatkan backlink.
Sudah dapat gambarannya?
Intinya, supaya orang lain mau merekomendasikan konten anda dalam bentuk backlink maka anda harus menulis artikel yang human-friendly.
Artikel yang menarik untuk dibaca bagi manusia.
Inilah caranya.

1. Pelajari karakter calon pembaca

Tidak semua topik bacaan memiliki peminat dalam demografi yang sama.
Ada yang anak muda, dewasa, mayoritas pria, wanita, dan lain-lain.
Misalnya artikel tentang keuangan mungkin pembacanya mayoritas pria usia 25 ke atas. Sementara artikel mengenai game peminatnya lebih muda.
Repot ya…
…Untuk apa sih memahami karakter pembaca?
Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda.
Supaya artikel anda enak dibaca.
Kalau pembaca anda mayoritas anak muda, gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau pembaca anda orang tua gunakan bahasa yang lebih formal tetapi jangan membosankan.
Artikel anda tidak akan menarik kalau tidak disesuaikan dengan karakter pembaca.
Kalau website anda berupa blog, anda tidak harus menulis sesuai EYD. Penulisan yang kaku bisa jadi akan membuat artikel anda membosankan.
Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut:
  1. Google Analytics (Audience > Demographics > Overview)
  2. Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap niche anda berkumpul
Demografi PanduanIM
Gambar di atas merupakan contoh demografi pembaca dari Google Analytics.

2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik

Tahukah anda…dari 100 orang yang membaca judul, hanya 20 yang membaca artikel anda.
Itu kalau tidak dioptimasi.
Artinya anda kehilangan potensi yang sangat besar.
Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website? Apa yang membuat anda membaca artikel ini, bukan artikel lain?
Judulnya… ya kan?
Jadi jangan membuat judul secara asal-asalan.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
  1. 5 Cara Mengusir Lalat
  2. 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
  3. Mengusir Lalat | 5 Cara Mengusir Lalat Secara Alami | Cara Membunuh Lalat
Judul artikel pertama…biasa.
Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada elemen yang membuat artikel itu terkesan menarik.
Sedangkan dalam judul kedua ada beberapa kata yang mampu menarik perhatian para calon pembaca seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka. Inilah yang harus kita tawarkan.
Mereka ingin manfaat terbesar…
…dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sedangkan judul ketiga adalah korban dari optimasi berlebihan dengan menggunakan ragam kata kunci sebanyak-banyaknya, mengabaikan faktor ketertarikan manusia.
Jangan pernah gunakan judul ke-3.
Artikel anda akan jadi terkesan murahan, dan website anda jadi terkesan mencurigakan.
Teknik pembuatan judul sangat penting, bahkan karena pentingnya maka saya membuat 1 artikel khusus yang membahas judul. Baca 7 teknik pembuatan judul konten ini.

3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali

Tulisan di website berbeda dengan buku.
Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas sebelum sampai ke poin ketiga ini.
Ini wajar.
Sebagian besar pembaca melewati sebagian besar tulisan kita, mereka tidak membaca tetapi melakukan scanning atau skimming.
Hanya mencoba mengambil poin-poin pentingnya.
Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern karena seperti huruf F.
Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Gambar berikut ini didapatkan dari penelitian menggunakan alat pelacak gerakan mata ketika membaca konten di website.
f_reading_pattern_eyetracking
Seperti terlihat dalam gambar, sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca.
Tapi kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin!
Alasannya sangat penting:
Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website kita, maka akan tercipta “ikatan” yang makin kuat antara anda dengan pembaca. Sehingga artikel anda semakin mungkin untuk direkomendasikan.
Ada 2 cara untuk mengakalinya.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu kita disarankan agar 1 paragraf mengandung 4-5 kalimat, tapi ajaran tersebut kurang bagus untuk artikel di internet.
Paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah.
Karena itu sebaiknya maksimal 3-4 baris, dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata.
Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”.
Tapi karena subheader adalah subjudul, maka aturan tentang judul di atas juga berlaku.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)
Dalam penulisan artikel berita, metode piramida terbalik digunakan oleh jurnalis agar pembaca langsung mengerti apa inti utama dari sebuah berita tersebut.
Sehingga pembaca yang tertarik dengan gambaran besarnya akan melanjutkan membaca.
Teknik ini akan kita manfaatkan.
Piramida Terbalik
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut.
Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.
BONUS: Klik disini untuk mengetahui struktur artikel yang baik agar pembaca menyimak artikel anda dari judul, pembukaan sampai penutup.

4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca

Entah sudah berapa kali saya tidak jadi membaca artikel yang padahal isinya menarik, tetapi formatnya membuat tidak enak dibaca.
Apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang:
  • Hurufnya terlalu kecil atau terlalu besar
  • Spasi vertikal-nya sempit
  • Menggunakan font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca.
Terutama kalau target demografi anda adalah usia 35+ yang penglihatannya sudah menurun.
Ayah saya (dan sebagian besar orang tua) sering mengeluh ketika membaca artikel di komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca.
Jangan menyiksa ayah saya.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca. Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum.
Google Fonts punya koleksi font yang bagus, gratis, dan bisa langsung anda pakai di website.
Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:
  • Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung
  • Ukuran antara 14-22px
  • Lebar horizontal antara 480-720px
  • Line-height antara 1.5-2em
  • Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em

5. Lakukan riset dan tingkatkan bobotnya

Inilah faktor utama dalam keberhasilan artikel anda secara SEO.
Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas, dan semakin banyak yang akan merekomendasikan artikel anda.
Ingat tadi.. pembaca puas = mesin pencari puas.
Maka dari itu untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset.
Tapi masalahnya ini,
Artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya.
Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah:
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis.
Tahap riset ini sering dilewatkan oleh blogger.
Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak sekali artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya ini..
Berikut contoh yang saya temukan sambil menulis artikel ini. Pencarian dari Google untuk kata kunci “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan isi artikel tersebut:
  1. Pengertian produktivitas
  2. Pentingnya produktivitas
  3. Bangun lebih pagi
  4. Miliki tujuan
  5. Belajar dari orang lain
  6. Hindari merasa kewalahan
  7. Ambil waktu beristirahat
  8. Berdoa sebelum bekerja
Ini ekspresi saya setelah baca artikel tadi:
Facepalm
Mari kita bedah artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya):
  • Orang yang ingin informasi untuk meningkatkan produktivitas sama sekali tidak perlu diberi penjelasan mengenai pentingnya dan pengertian dari produktivitas
  • Poin ke-3 sampai 8 ini semuanya merupakan informasi yang mestinya sudah diketahui oleh sebagian besar manusia tanpa perlu dijelaskan
  • Terlalu abstrak, tidak ada satupun langkah nyata yang bisa dilakukan oleh pembaca saat itu juga untuk benar-benar meningkatkan produktivitas
Masuk akal kan?
Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2: informasi atau panduan.
Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan…
…bukan sekedar bacaan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Jadi, artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
  • Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
  • Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
  • Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Sedangkan artikel informasi isinya harus benar-benar informasi yang mendalam. Contohnya dengan memberikan hasil analisa/penelitian/riset, atau hasil wawancara dengan seorang ahli.
Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca?
Apakah produktivitas mereka meningkat?
Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.
Ada beberapa panduan yang bisa anda baca setelah ini untuk menciptakan konten yang berbobot:
Satu hal lagi.
Artikel berbobot selalu panjang, tapi artikel panjang belum tentu berbobot
Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu.
Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
Artikel A vs B
  • Artikel A hanya dibuat untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memberikan manfaat
  • Artikel B dibuat untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging”
Sayangnya yang sering dibuat secara sadar maupun tidak sadar adalah artikel A.
Untuk membuat artikel B anda mau-tidak-mau harus menjadi ahlinya dalam topik yang anda angkat, kalau tidak maka anda akan menghasilkan artikel A.
Karena itulah lakukan riset sebelum menulis artikel.

Tips

Jenis artikel terbaik untuk blog adalah artikel tutorial yang isinya langsung bisa diaplikasikan oleh pembaca. Artikel seperti ini terbukti mendapatkan rata-rata tingkat share yang lebih besar daripada artikel informasi.
Kalau anda punya blog bisnis, maka artikel panduan/tutorial juga akan meningkatkan reputasi dan tingkat kepercayaan calon klien.

6. Temukan dan gunakan keyword LSI

Kita masuk ke teknikal SEO.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
  • Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
  • Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
…apa sih LSI?
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan, tapi mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Apple LSI
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO?
Daripada menggunakan teknik SEO jaman dulu, dimana kita mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu, manfaatkan LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user.
Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama.
Tidak hanya itu.
Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah. anda akan menemukan ini:
Belajar gitar LSI
Inilah berbagai variasi LSI yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya. Ingat..kita membuat artikel yang human-friendly, karena itu jangan menggunakan keyword ini sembarangan.
Kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik.
Anda juga tidak perlu menggunakan keyword-keyword ini secara persis “belajar gitar klasik”, “belajar gitar pemula”, dan lain-lain.
Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.

7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan

Tahapan yang sering dilewatkan oleh penulis artikel tetapi berakibat fatal.
Kalau anda membuat artikel sebagai bagian dari content marketing untuk bisnis, misalnya blog untuk startup, toko online, atau perusahaan, pastikan sama sekali tidak ada kesalahan.
Jangan pernah ada kesalahan penulisan.
Penggunaan tata bahasa yang berantakan akan menciptakan kesan tidak profesional.
Terdengar sepele memang, tapi kesalahan penulisan sekecil apapun berpotensi membawa calon klien anda pergi.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan.
Pasti kita berpikir, tidak bisa dipercaya.
Masalahnya, untuk artikel berbahasa Indonesia saat ini kita belum punya software yang mampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa.
Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
  1. Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
  2. Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
  3. Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Jangan lakukan penulisan dan pemeriksaan secara bersamaan, kedua pekerjaan ini membutuhkan fungsi otak yang berbeda.
Maka menulis sambil memeriksa justru memakan waktu lebih lama.
Jangan pula memeriksa dalam hati.
Kita akan sering melewatkan kesalahan-kesalahan kecil kalau membaca dalam hati, maka dari itu sebaiknya proses pemeriksaan dilakukan sambil membaca dengan suara.

8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya

Optimasi on-page untuk artikel tidak sulit tapi bisa meningkatkan rangking anda secara cukup drastis.
Tahapan ini kita lakukan terakhir supaya tidak mengganggu proses penulisan artikel.
Meta description
Selain bisa meningkatkan rangking, meta description juga akan meningkatkan klik ke website anda karena bisa muncul di hasil pencarian.
Tapi hati-hati:
Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak keyword.
Satu keyword utama saja sudah cukup, atau ditambah 1 variasi LSI apabila memungkinkan.
Yang terpenting adalah teknik penulisannya bagaimana anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.
URL
Umumnya URL muncul secara otomatis sama dengan judul artikel anda. Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka menggunakan URL yang dimodifikasi.
Tips dalam penulisan URL:
  1. Mengandung keyword utama
  2. Tidak terlalu panjang
  3. Tidak mengandung preposisi
Gambar
Artikel yang baik tidak hanya berisi tulisan tapi juga harus berisi gambar untuk menjelaskan.
Penggunaan gambar bisa meningkatkan minat baca dari pengunjung dan membantu SEO anda. Karena itu tidak ada ruginya menggunakan gambar.
Dalam HTML, anda bisa menggunakan “alt tag” untuk gambar. Jika memang berhubungan dengan gambarnya, gunakan keyword LSI.
Internal link
Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang berhubungan dengan topik artikel yang sedang anda tulis karena akan meningkatkan struktur website.
BONUS 2: Dapatkan checklist on-page SEO yang bisa anda gunakan setiap kali menulis artikel baru. Klik disini.

9. Distribusi konten

Di hari yang sama ketika anda menerbitkan artikel, ada jutaan artikel lain yang juga diterbitkan.
Artikel anda tidak akan ditemukan kalau tidak dipromosikan.
Jadi jangan puas dulu setelah menerbitkan artikel.
Tidak cukup membuat konten yang berkualitas kemudian ditinggalkan begitu saja. Anda harus mendistribusikan artikel yang sudah anda tulis barusan.
Bahkan website yang sudah sukses pun secara konsisten mempromosikan kontennya.
Distribusi yang tepat akan meningkatkan jumlah pengunjung anda hingga berkali-kali lipat.
Hasil distribusi
Ada beberapa tips mendasar yang bisa anda lakukan untuk memasarkan konten:
  1. Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam, lakukan hanya kalau ada yang membutuhkan info terkait
  2. Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
  3. Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Ketiga tips di atas hanya yang paling dasar.
Masih ada yang lainnya, baca panduan 13 teknik mempromosikan konten yang lebih lanjut.
Kalau anda membaca panduan membuat artikel yang SEO-friendly ini sampai habis, anda mungkin akan tertarik dengan panduan berikut:

No comments:

Post a Comment